Sunday, July 21, 2013

Batuk


Hhmm.... bingung mau nulis apa...... kebetulan baru baca e-book, ada bahan tentang  batuk. Ya udah, jadinya nulis batuk deh.... smoga bermanfaat.
Batuk merupakan penyakit sering kita jumpai, hampir semua orang pernah menderita penyakit ini. obatnya pun bisa dibeli di toko obat atau apotek tanpa resep dokter (alias obat bebas atau bebas terbatas).

Nah... masalah mulai timbul disini, begitu banyak obat batuk yang beredar, kita juga bisa lihat banyak iklannya di TV, terkadang kita bingung obat batuk mana yang tepat kita konsumsi. Salah memilih obat malah sakitnya ga sembuh, atau malah minum terlalu banyak obat hanya untuk satu penyakit.

Untuk tahu obatnya, maka kenali dulu penyakitnya J, ya gak, iya aja deh.... #maksa. Secara umum batuk itu ada 3 macam; batuk kering (iritasi); batuk berdahak (produktif); dan batuk non-prduktif (tidak berdahak namun terasa sesak di dada tersumbatnya saluran nafas).

1.         Batuk kering (iritasi). Infeksi saluran nafas bagian atas menyebabkan peradangan (inflamasi) dan iritasi pada tenggorokan. Hal ini akan merangsang releks berupa batuk untuk mengeluarkan benda yang diaggap tubuh sebagai benda asing. Akibatnya kita akan mengalami batuk kering yang tidak produktif (tidak berdahak). Untuk batuk seperti kita bisa menggunakan obat antitusif dan anti histamin.

Antitusif yang berupa obat bebas adalah dextrometorfan (dextromethorphane). Obat ini bekerja dengan cara menekan pusat batuk di otak. Sedangkan antihistamin digunakan karena memiliki efek penenang, sehingga dapat menekan batuk serta dapat membantu penderita untuk tidur. Antihistamine yang banyak beredar diantaranya chlorpheniramine, diphenhidramin, promethazine, tripolidine)

2.         Batuk berdahak (produktif). Pada batuk produktif terdapat dahak pada saluran pernafasan karena terjadi infeksi. Dahak dibawa ke atas tenggorokan oleh cilia yang terdapat pada saluran nafas dan kemudian dikeluarkan dengan batuk. Batuk tipe ini tidak boleh ditekan.

Mucokinetik (seperti expectorant dan mucolytic)  digunakan untuk membantu pengeluaran dahak. Guaifenesin merupakan ekspektoran yang paling banyak digunakan. Senyawa lain diantaranya Gliseril guaikolat, ammonium klorida. Ekspektoran bekerja dengan mengencerkan dahak dengan menghidrasinya (sehingga dahak lebih banyak mengandung air), merangsang pergerakan cilia dan batuk. Sedangkan mukolitik bekerja dengan memutus ikatan kimia dahak, sihingga dahak tidak lagi kental dan mudah dikeluarkan. Contoh senyawa mukolitik adalah ambroksol (ambroxol) dan bromheksin (bromhexine).
3.         Tipe batuk ketiga terjadi karena penyempitan saluran nafas, sehingga akan terasa seperti sesak di dada. Untuk batuk ini digunakan simpatomimetik (efedrin dan pseudoefedrin) dan bronkodilator (teofilin). Kedua golongan obat ini bekerja dengan merelaksasi saluran nafas, sehinnga saluran nafas menjadi normal kembali.
Referensi: Alan Nathan. Non-prescription medicines, 2nd edition. Pharmaceutical Press. 2002.